Cara Kerja Feromon
Hari-hari di mana anda merasa panik dan malu ketika mendekati gadis impian anda, atau menghadapi penolakan SUDAH BERAKHIR!
Jika hari ini anda melihat gadis impian anda, apakah anda tahu bahwa dia akan mempertimbangkan faktor aroma tubuh dan rasa 'getaran' fisik lebih TINGGI daripada faktor lain ketika dia memutuskan untuk berhubungan seks dengan anda?
Anda perlu secara tepat menyeimbangkan dan melipatgandakan feromon yang
tepat untuk memaksimalkan kecocokan 'getaran' fisik tersebut. Tidak sembarang formula feromon dapat membuat anda berhasil mendapatkannya dan tetap mempertahankannya.
Feromon Ultra Premium Wingman® adalah senjata rahasia jitu untuk mendapatkan dan mempertahankan "100% gadis impian" anda.
Sebuah artikel di WebMD menyitasikan sebuah studi yang
mendokumentasikan aktivitas seksual pria ketika memakai apa yang kami
percaya sebagai feromon "generik". Anda dapat mengharapan hasil yang
lebih baik dengan feromon Wingman®:
- Peningkatan Frekuensi Kencan
- Peningkatan Frekuensi Gerakan Mesra
- Peningkatan Frekuensi Foreplay
- Peningkatan Frekuensi Hubungan Seksual
Jadi apa rahasia di balik formula Wingman®?

Kebanyakan feromon manusia termasuk ke dalam kelompok kimia yang
dikenal sebagai 16-androsten. Dengan menggunakan teknik kimia organik
mutakhir, tim ahli kimia kami berhasil merekayasa ulang dan kemudian
menyintesis tujuh senyawa feromon seksual manusia. Selama proses
sintesis, atom oksigen diikatkan ke atom karbon ke-3 pada cincin-A
senyawa feromon untuk membentuk gugus fungsional keton, alkohol, asetat,
atau sulfat. Kami menemukan bahwa senyawa dengan gugus 3-OH cenderung
memiliki efek yang lebih kuat terhadap pengaturan arus sinyal di dalam
hipotalamus wanita.
Senyawa feromon dengan gugus fungsional ionik pada atom karbon nomor 3
memiliki performa superior dibandingkan senyawa feromon yang tidak
memiliki ion. Pendapat ilmiah kami, gugus ionik tersebut memiliki
kelarutan dalam air yang lebih besar sehingga membuatnya mampu mencapai
reseptor target pada kelenjar olfaktori dan bahkan lebih jauh lagi,
seluruh sistem olfaktori.
Sebagai tambahan dari riset ekstensif kami, studi-studi ilmiah
berikut hanyalah beberapa kontribusi terhadap pemahaman kami mengenai
efek feromon tertentu pada wanita:
- Pada tahun 2001, para peneliti di Universitas Chicago menemukan bahwa feromon di udara memiliki efek yang dapat diukur terhadap metabolisme otak. Dengan menggunakan alat pemindai PET, mereka memindai secara tiga dimensi otak-otak para wanita yang telah terekspos steroid pria, androstadienon, yaitu suatu zat turunan testosteron. Hasil pemindaian menunjukkan peningkatan aktivitas pada area otak yang berasosiasi dengan penciuman, penglihatan, perhatian, dan emosi.
- Pada tahun 2001 juga, para peneliti Swedia di Stockholm menggunakan teknologi pemindaian otak untuk menunjukkan bahwa feromon pria menstimulasi hipotalamus ventromedial pada wanita, tapi tidak pada pria. Bagian otak ini dikenal berasosiasi dengan perilaku kawin pada primata.
- Pada tahun 2003, para ilmuwan di Universitas Pennsylvania di Philadelphia menunjukkan bahwa wanita yang terekspos feromon yang diekstrak dari keringat ketiak pria mengalami pengurangan ketegangan, peningkatan relaksasi, dan menunjukkan peningkatan respon seksual.
- Pada tahun 2004, para ilmuwan di Universitas California di Berkeley menemukan bahwa para wanita yang terekspos androstadienon, menunjukkan peningkatan gairah seksual dan perbaikan suasana hati (mood) mereka secara umum.
- Pada tahun 2007, kelompok ilmuwan yang berbeda di Universitas California di Berkeley menunjukkan bahwa para wanita yang menghirup androstadienon mengalami peningkatan suhu kulit dan kadar kortisol. Tekanan darah mereka, ritme jantung dan pernafasan juga meningkat, yang mengindikasikan adanya peningkatan kewaspadaan atau gairah.
- Pada tahun 2008, para ilmuwan di Universitas Rice di Houston, Texas menggunakan mesin Magnetic Resonance Imaging (MRI) untuk menunjukkan bahwa beberapa wilayah dari otak wanita seperti korteks orbitofrontal (ujung depan), korteks fusiform (korteks yang berbentuk seperti sebuah poros, lebar di bagian tengah dan miring di kedua ujungnya) otak kanan, dan hipotalamus otak kanan merespon pada keringat alami manusia di udara. Informasi seksual yang disampaikan melalui keringat pria menimbulkan respon fisiologis langsung pada semua wanita heteroseksual yang diuji.
Sudah cukup banyak BUKTI yang menunjukkan bahwa feromon pria memicu respon seksual pada wanita.
Supaya lebih lengkap lagi, berikut kami paparkan sedikit contoh
tambahan studi lain yang memperagakan peran feromon terhadap perilaku
seksual manusia, perkawinan, dan daya tarik:
-
The Scent of Symmetry: A Human Sex Pheromone that Signals Fitness – Randy Thornhilla , Steven W Gangestadb
Kutipan: "Pada kedua gender, daya tarik wajah seseorang (sebagaimana dinilai melalui foto) tampaknya merupakan prediksi terhadapa daya tarik aroma tubuh orang tersebut bagi lawan jenis. Preferensi wanita terhadap aroma yang diasosiasikan dengan daya tarik wajah sangat dominan ketika kesuburan mereka mencapai puncaknya pada siklus menstruasi. Hasil ini secara umum menyarankan bahwa wanita telah berevolusi dalam preferensinya untuk memilih pria dengan gen yang baik." -
Sex and the Nose: Human Pheromonal Responses – Journal of the Royal Society of Medicine 2007 100:268-274
Kutipan: "Spesies juga melepaskan sinyal kimia ke lingkungan untuk mengomunikasikan kehadiran mereka dan untuk menbangkitkan respon perilaku tertentu pada anggota lain dari spesies mereka - biasanya mengenai respon perkawinan. Istilah "feromon" pertama kali muncul pada tahun 1950an sebagai zat yang disekresikan oleh binatang yang menyebabkan reaksi spesifik pada binatang yang lain. Cara kerja dan mekanisme feromon telah banyak dipelajari pada binatang dan berkat kemajuan dalam bidang biologi sel dan biologi molekuler, ruang lingkup dan pentingnya komunikasi olfaktori baru disadari. Komunikasi feromon umum ada pada hampir semua binatang sosial." -
Evidence that androstadienone, a putative human chemosignal,
modulates women's attributions of men's attractiveness – Eur J Obstet
Gynecol Reprod Biol. 2005 Feb 1;118(2):135-42.
Kutipan: "Pria dinilai lebih menarik ketika mereka dievaluasi oleh wanita yang sudah dipaparkan androstadienon, sebuah efek yang sudah terlihat nyata pada dua dari tiga studi. Hasil tersebut menyarankan bahwa androstadienon dapat mempengaruhi ketertarikan wanita terhadap pria, dan juga bahwa riset mengenai pengaruh androstadienon sebaiknya dilakukan dalam konteks ekologi yang sah." -
Human pheromones and sexual attraction – Neuro Endocrinol Lett. 2001 Oct;22(5):309-21.
Kutipan: "Beberapa studi mengindikasikan bahwa manusia memang menggunakan komunikasi olfaktori dan bahkan mampu memproduksi dan merasakan feromon tertentu. studi dewasa ini telah menemukan bahwa feromon mungkin berperan penting terhadap perilaku dan reproduksi biologis manusia. Dalam artikel ini kami meninjau bukti terkini efek feromon manusia dan membahas peran isyarat penciuman terhadap perilaku seksual manusia." -
Olfaction in Humans with Special Reference to Odorous
16-Androstenes: Their Occurrence, Perception and Possible Social,
Psychological and Sexual Impact – Journal of Endocrinology 1993
137:167-187
Kutipan: Percobaan yang dilakukan sebelumnya (Kirk-Smith & Booth, 1980) telah mengindikasikan bahwa aroma androstenon memiliki efek penting terhadap cara pemilihan tempat duduk oleh pria dan wanita dengan kehadiran orang lain. Pada studi ini, sebuah kursi dalam ruang tunggu di Pusat Kesehatan Gigi Universitas Birmingham disemprot dengan androstenon-5a berkadar 3-2, 16 atau 32 pg pada waktu yang berbeda. Pada hari di mana posisi kursi yang disemprot diubah, kursi tersebut dicuci dengan deterjen dan ditukar dengan kursi lain yang tak beraroma dan letaknya berjauhan. Sebanyak 840 orang diamati dan resepsionis (yang tidak diberi tahu tujuan sebenarnya dari eksperimen tersebut) secara bergantian mencatat posisi serta jenis kelamin dari orang yang duduk di bangku kosong tersebut. Pengamatan dilakukan dalam interval 30 menit selama 4 hari untuk setiap tingkatan kadar androstenon-5a. Hasilnya mengindikasikan bahwa wanita secara sangat signifikan memilih duduk di bangku yang disemprot dengan kadar 3-2 atau 32 pg steroid, dan hanya sedikit pria yang duduk di bangku yang disemprot dengan kadar 32 pg. Penulis menyarankan bahwa wanita mungkin secara bawah sadar lebih tertarik pada steroid dosis rendah karena pengalaman asosiasi mereka dengan pria." -
The scent of a woman – Horm Behav. 2008 Nov;54(5):597-601. Epub 2008 Jun 14.
Kutipan: "Hasil studi dewasa ini telah memperagakan bahwa paparan terhadap senyawa turunan testosteron dan estrogen yang tidak beraroma dapat mengaktivasi wilayah spesifik dari otak manusia dan merangsang efek seksual. Efek tersebut spesifik untuk tiap gender: senyawa turunan testosteron mempengaruhi wanita dan senyawa turunan estrogen mempengaruhi pria." -
Male Axillary Extracts Contain Pheromones that Affect
Pulsatile Secretion of Luteinizing Hormone and Mood in Women Recipients –
Biology of Reproduction June 1, 2003 vol. 68 no. 6 2107-2113
Kutipan: "Sekresi ketiak manusia, ketika diaplikasikan pada wanita, mengubah durasi dan waktu siklus menstruasi. Efek tersebut awalnya diduga timbul dari paparan feromon primer yang diproduksi di bawah ketiak. Feromon dapat mempengaruhi respon endokrin (primer) atau perilaku (releaser), menyediakan informasi (signaler), atau bahkan memodifikasi emosi atau mood (modulator). Dalam studi ini, kami mengekstrak sekresi ketiak dari bantalan yang dikenakan pria dan menaruk ekstrak tersebut di bawah hidung wanita relawan sembari mengamati serum LH dan emosi/mood. Denyut LH merupakan indikator yang sangat baik untuk mendeteksi pelepasan GnRH dari hipotalamus otak. Pada wanita, pengaruh positif GnRH pada LH mempengaruhi durasi dan waktu siklus menstruasi, yang berarti juga mempengaruhi kesuburan. Di sini kami menunjukkan bahwa ekstrak dari sekresi ketiak memiliki efek langsung terhadap denyut LH dan suasana hati wanita. Pada subjek kami, feromon pria diduga memajukan waktu puncak pelepasan LH setelah dipaparkan, mengurangi kecanggungan, dan meningkatkan relaksasi. Hasil ini memperagakan bahwa sekresi ketiak pria mengandung satu atau lebih unsur yang berperan sebagai feromon primer dan modulator." -
Encoding Human Sexual Chemosensory Cues in the Orbitofrontal and Fusiform Cortices – Journal of Neuroscience, 2008, 28:11416
Kutipan: "Di sini, kami menggunakan MRI fungsional untuk memperlihatkan bahwa korteks orbitofrontal bagian kanan, korteks fusiform bagian kanan, dan hipotalamus bagian kanan merespon terhadap feromon yang dipaparkan melalui udara, mengindikasikan bahwa senyawa kemosensori ini disandikan seluruhnya di dalam otak. Penemuan kami menyediakan bukti tingkat saraf bahwa pemahaman sosioemosial, termaksud hal seksual, terkandung di dalam keringat manusia." -
Smelling a Single Component of Male Sweat Alters Levels of
Cortisol in Women – Journal of Neuroscience, February 2007
27(6):1261-1265
Kutipan: "Kami menemukan bahwa hanya dengan mencium androstadienon mampu menjaga level hormon kortisol pada wanita agar tetap tinggi secara signifikan. Hasil ini menyarankan bahwa, seperti halnya tikus, manusia juga dapat mempengaruhi keseimbangan hormonal dari individu satu spesies dari melalui sinyal kimia. Secara kritis, studi ini mengidentifikasi satu komponen dari keringat, androstadienon, sebagai senyawa yang membuat pengaruh tersebut." -
Sniffing human sex-steroid derived compounds modulates mood,
memory and autonomic nervous system function in specific behavioral
contexts – Behavioral Brain Research, June 2004 152(1):11-22
Kutipan: "Hasil tersebut menyarankan bahwa senyawa serupa steroid seks mengubah mood, daya ingat dan respon sistem saraf otonomi dan meningkatkan signifikasinya dalam konteks perilaku spesifik. Penemuan ini memberikan dukungan bagi peran spesifik senyawa tersebut dalam komunikasi kimia antara manusia." -
Psychological State and Mood Effects of Steroidal Chemosignals in Women and Men – Hormonal Behavior, 2000 Feb: 37(1):57-78
Kutipan: "Kami menguji hipotesis bahwa steroid yang diisolasi, yang diklaim berperan seperti feromon, mempengaruhi kondisi psikologi atau mood. Pada eksperimen pertama, kami menghipotesiskan bahwa dua jenis steroid: Delta4,16-androstadien-3-on dan 1,3,5(10)16-estratetraen-3-ol mengubah kondisi emosial dalam waktu 6 menit setelah pemaparan. Pada pria dan wanita, tidak ada satu pun dari kedua steroid tersebut yang memiliki efek spesifik terhadap kondisi kewaspadaan atau suasana kegalauan hati. Tetapi kedua steroid. meningkatkan kondisi mood positif pada wanita, tapi malah menurunkannya pada pria. Pada eksperimen ke-2 pada wanita, kami mereplikasi bahwa Delta4,16-androstadien-3-on mengubah kondisi mood mereka secara umum, bahkan ketika wanita tidak tahu-menahu akan aromanya dan memberikan deksripsi penciuman yang identik terhadap steroid dan larutan kontrol. Pada subjek yang sama pada eksperimen pengukuran ulang, androstadienon mencegah penurunan mood selama pemaparan yang dilakukan melalui larutan minyak cengkeh dalam lingkungan laboratorium. Jadi, androstadienon tampaknya mengubah pengaruh, bukan memunculkan perilaku atau emosi tertentu." -
Human Olfactory Communication of Emotion – Perception and Motor Skills, 2000, 91:771-781
Kutipan: "Binatang mengomunikasikan kondisi emosi mereka melalui perubahan aroma tubuh. Studi ini menyarankan bahwa hal ini mungkin berlaku juga untuk manusia. Kami mengumpulkan aroma ketiak pada kain kasa dari 25 wanita muda dan pria pada dua kesempatan yang terpisah. Pada satu kesempatan para donor hanya dibujuk merasa gembira dengan menonton sinopsis dari sebuah film komedi sementara pada kesempatan yang lain di hari berikutnya, mereka dibujuk untuk merasa takut dengan menonton sinopsis dari sebuah film horor. Satu minggu berikutnya, 40 wanita dan 37 pria diminta untuk mencium beberapa botol berbeda, beberapa di antaranya berisi kain kasa yang mengandung aroma ketiak ketika mereka menonton film komedi, beberapa botol lain berisi kain kasa yang mengandung aroma ketiak ketika mereka menonton film horor, dan botol lainnya mengandung kain kasa tanpa aroma ketiak sebagai kontrol. Setiap aroma diidentifikasi melalui dua kegiatan terpisah yang melibatkan identifikasi suatu aroma di antara tiga aroma dan mengidentifikasi aroma tersebut kembali di antara enam aroma. Yang menjadi data adalah jumlah wanita dan pria yang berhasil mengidentifikasi aroma secara tepat pada kedua kegiatan tersebut. Ketika subjek percobaan diminta untuk memilih botol mana yang mengandung "aroma orang yang sedang gembira," para wanita memilih botol secara tepat lebih dari sekedar kebetulan. Pria memilih botol yang mengandung aroma tubuh yang dikumpulkan ketika wanita (dan bukan pria) menonton film komedi lebih sering daripada hanya sekedar kebetulan. Ketika disuruh untuk memilih botol mana yang mengandung "aroma orang yang sedang ketakutan" baik wanita maupun pria memilih botol yang berisi aroma ketika pria (dan bukan wanita) menonton film horor lebih sering dari sekedar kebetulan. Penemuan tersebut menyarankan bahwa ada informasi dari aroma tubuh manusia yang mengindikasikan kondisi emosional. Penemuan ini juga memperkenalkan kompleksitas mengenai bagaimana manusia memahami dan berinteraksi."
Tidak perlu bersusah payah untuk menarik wanita yang anda inginkan, hal ini termasuk:
- Mantan pacar anda – dapatkan dia kembali dengan aroma BARU yang akan membuatnya tergila-gila pada anda!
- Sekretaris seksi di kantor anda.
- Gadis imut yang duduk di belakang anda di kelas.
- "Teman" anda yang menempatkan anda di "zona pertemanan" KELUARLAH DARI SANA!
- Wanita idaman anda yang bahkan belum mengenal anda.
dan itu hanya beberapa contoh saja! Sekarang saatnya anda memastikan bahwa anda SIAP!
Post a Comment